Warisan geologi menurut Peraturan Menteri ESDM No. 1 Tahun 2020 merupakan keragaman geologi yang memiliki nilai lebih sebagai suatu warisan karena menjadi rekaman yang pernah atau sedang terjadi di bumi yang karena nilai ilmiahnya tinggi, langka, unik, dan indah, sehingga dapat digunakan untuk keperluan penelitian, pendidikan kebumian, geowisata, dan pengembangan taman bumi (geopark). 

Di Kecamatan Sepaku dan Kecamatan Samboja Barat yang merupakan bagian dari wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN) memiliki beberapa potensi warisan geologi seperti Gua, Air Terjun, Mata Air Panas, dan Batu Dinding. Hampir semua lokasi potensi warisan geologi tersebut berada di daerah yang aksesnya susah dijangkau dan terbatas informasi keberadaannya.

Adapun potensi warisan geologi yang informasinya berhasil dihimpun oleh penulis bersama tim Bidang Geologi dan Air Tanah Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Timur adalah sebagai berikut:

Gua Tapak Raja. Gua ini terletak di Desa Wonosari, Kecamatan Sepaku. Lokasi gua dapat dijangkau dengan kendaraan roda dua atau empat menyusuri kebun warga yang kemudian disambung dengan berjalan kaki. Kondisi gua dan sekitarnya masih alami. Yang menjadi ciri dari gua ini adalah adanya stalaktit yang menyerupai tapak kaki, sehingga akhirnya gua ini dinamakan “gua tapak raja”. Namun sungguh disayangkan banyak terdapat vandalisme berupa coretan-coretan pengunjung pada dinding gua sehingga mengurangi keindahan di dalam gua ini.

Gua Parung. Gua ini berada di Kelurahan Sepaku, Kecamatan Sepaku. Lokasi gua ini terdapat di dalam HTI PT. ITCI Hutani Manunggal (PT. IHM). Morfologi khas gunung karst terlihat dari kejauhan, di mana terlihat puncak karst dan tersingkap batu berwarna putih pada dinding gunung tersebut. Untuk mencapai lokasi gua ini, dapat dijangkau dengan kendaraan roda dua atau empat melalui jalan PT. ITCI Hutani Manunggal kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki melewati pepohonan yang rindang dan masih alami. Perjalanan kaki menuju lokasi gua sangat menantang, karena lereng yang sangat terjal. Namun, ketika telah sampai di mulut gua, maka segala kelelahan yang dirasakan akan langsung hilang. Pesona dan pemandangan interior gua serta pemandangan di sekitarnya memang sangat menakjubkan. Terdapat stalaktit yang sangat besar di dalam gua. Lokasi ini juga berpotensi sebagai Kawasan Bentang Alam Karst sesuai Permen ESDM No 17 tahun 2012. Hal ini disebabkan adanya speleotem berupa stalaktit dan stalakmit yang masih aktif tumbuh, kemudian terdapat juga aliran air di bagian kaki Gunung Parung, yang diduga berasal dari kawasan karst ini, serta adanya bentukan morfologi karst Gunung Parung.

Gua Jelatan. Gua ini berada di Kelurahan Pemaluan, Kecamatan Sepaku. Lokasi gua berada dalam kawasan PT. ITCI Kartika Utama (PT. ITCI-KU). Untuk mencapai lokasi gua ini, harus menggunakan mobil 4 x 4 atau motor trail melalui jalan PT. ITCI Kartika Utama. Untuk dapat masuk ke lokasi, pengunjung diwajibkan melapor ke kantor PT. ITCI Kartika Utama. Sepanjang perjalanan dengan memakai mobil, kita akan disuguhi pemandangan hutan tanaman industri dan hutan alami. Bagi yang hobi bertualang, perjalanan kaki menuju gua sangat menyenangkan.  Hutannya masih alami dan udaranya masih sangat segar. Kondisi gua berair karena aliran air di lembah menuju ke dalam gua. Selain itu juga terdapat beberapa stalaktit dan stalakmit yang menghiasi dinding gua.

Air Terjun Tembinus. Terletak di Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku. Lokasi air terjun ini berada dalam kawasan HTI PT. ITCI Hutani Manunggal (PT. IHM). Untuk mencapai lokasi ini bisa menggunakan kendaran roda dua atau roda empat melalui Kelurahan Sepaku kemudian masuk ke dalam melewati pos penjagaan PT. IHM hingga ke lokasi. Kemudian alternatif kedua adalah melewati lokasi titik nol IKN hingga ke lokasi air terjun. Air terjun Tembinus ini sudah menjadi wisata alam yang telah dikenal oleh masyarakat sekitar. Keadaan sekitar air terjun masih alami. Keberadaan pohon-pohon di sekitarnya menjadikan udaranya masih sejuk dan segar.

Air Terjun km 41. Terletak di Desa Bumi Harapan, Kecamatan Sepaku. Lokasi air terjun ini berada di dalam kawasan PT. ITCI Kartika Utama (PT. ITCI-KU). Untuk menuju lokasi ini harus mendapat izin dari PT. ITCI-KU, karena memasuki area aktif penebangan dan log hauling. Lokasi air terjun berada di km 41 area PT. ITCI-KU, oleh karena itu air terjun ini dinamakan air terjun KM 41. Perjalanan kaki menuju air terjun ini sangat menantang karena jalurnya yang curam dan licin. Selain itu juga rawan terjatuh ke jurang. Namun ketika tiba di lokasi, suasananya sangat menakjubkan. Air terjun dengan debit air yang deras (di musim hujan), suasana yang sejuk karena masih banyak pepohonan yang rindang dan alami, dan bebatuan di sekitar air terjun, akan menghilangkan segala kepenatan dan kecemasan akibat tantangan yang dilalui.

Mata air panas. Lokasi mata air panas berada di RT 11, Kelurahan Sungai Merdeka, Kecamatan Samboja Barat. Untuk mencapai lokasinya dapat ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 5 km atau menggunakan motor kemudian dilanjutkan jalan kaki. Di sepanjang perjalanan menuju lokasi mata air panas kita akan melihat pemandangan alam berupa sawah, perkebunan warga, dan hutan yang masih alami. Pada beberapa titik, jalur jalannya tertutup oleh semak belukar. Keberadaan mata air panas di lokasi ini sangat unik, karena biasanya kemunculan air panas merupakan manifestasi dari aktivitas vulkanik. Sementara di wilayah Samboja dan sekitarnya bukanlah daerah batuan vulkanik, tetapi daerah batuan sedimen. Kemunculan air panas ini diduga adanya aktivitas sesar atau patahan yang berada di jalur keluarnya air panas ini.

Batu Dinding. Terletak di Kelurahan Bukit Merdeka, Kecamatan Samboja Barat. Untuk mencapai lokasinya dapat ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 5 km atau menggunakan motor atau mobil 4x4 kemudian disambung dengan berjalan kaki. Di sepanjang perjalanan menuju lokasi batu dinding kita akan disajikan pemandangan alam berupa kebun warga, baik sawit maupun karet dan hutan yang masih alami. Berada di puncak batu dinding seperti berada di atas awan, karena apabila di pagi hari atau setelah hujan, maka suasana sekitarnya akan dipenuhi kabut. Lokasi ini sudah menjadi tujuan wisata lokal, yang ditandai dengan adanya penunjuk arah ke lokasi batu dinding, toilet, area parkir, dan tangga untuk menuju ke puncak batu dinding. Namun disayangkan beberapa anak tangganya sudah lapuk dan bahkan ada yang rusak sehingga dapat membahayakan bagi pengunjungnya. Selain itu, belum adanya pagar pengaman di kedua sisi di sepanjang batu dinding, dapat membahayakan pengunjung apabila berada terlalu pinggir.

Keberadaan obyek-obyek warisan geologi di kawasan IKN tentu harus mendapat perhatian lebih, agar dapat dimanfaatkan sebagai lokasi pendidikan kebumian dan geowisata yang bermanfaat bagi kelestarian dan pertumbuhan ekonomi masyarakat di sekitar obyek warisan geologi. Melalui pemanfaatan yang berkesinambungan diharapkan adanya perlindungan berbasis konservasi dan mendukung ekonomi yang berkelanjutan.